BUYA HAMKA TENTANG TANGGUNG JAWAB ANGKATAN MUDA ISLAM

TANGGUNG JAWAB ANGKATAN MUDA ISLAM "Islam tidak akan hilang dari dunia ini, tetapi mungkin saja hilang dari Indonesia." Inilah kata bersayap yang pernah diucapkan oleh K.H. Achmad Dahlan ketika mulai menggerakkan Muhammadiyah pada sekitar Tahun 1912. Kita pun sudah maklum bahwa yang dikatakan Islam itu ialah umatnya. Yang dikatakan Islam itu ialah pusaka, atau warisan … Lanjutkan membaca BUYA HAMKA TENTANG TANGGUNG JAWAB ANGKATAN MUDA ISLAM

BUYA HAMKA TENTANG IMAN MENIMBULKAN CINTA

IMAN MENIMBULKAN CINTA "Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal yang saleh, niscaya akan dijadikan untuk mereka oleh Allah Pengasih suatu percintaan." (Maryam: 96). Arti percintaan di ujung ayat ini ialah bahwa orang beriman dan beramal saleh itu dengan sendirinya tumbuh rasa cinta di hati orang sesama Mukmin terhadap kepada dirinya. Sebab iman itu menimbulkan sinar … Lanjutkan membaca BUYA HAMKA TENTANG IMAN MENIMBULKAN CINTA

BUYA HAMKA TENTANG KHILAFIYAH

PENGKHIANAT Oleh ahli-ahli dibagilah amanah itu kepada tiga bagian. Ulama-ulama yang membangkit-bangkit masalah khilafiyah yang membawa fitnah dalam kalangan umat adalah pengkhianat. AMANAH "Dan orang-orang yang terhadap kepada amanah dan janji, mereka pelihara. Dan orang-orang yang dengan kesaksian adalah mereka jujur. Dan orang-orang yang terhadap shalat, mereka pelihara baik-baik. Orang-orang itu di dalam surga-surga kelak … Lanjutkan membaca BUYA HAMKA TENTANG KHILAFIYAH

BID’AH, KAFIR, SESAT, DIMURKAI DAN PUNCAK SEGALA DOSA

PENDAHULUAN Ilmu dalam Islam adalah yang ada dasar dan dalilnya, terutama dari dalam Al-Qur'an dan dari As-Sunnah, termasuk juga penafsiran ulama-ulama yang telah mendapat kepercayaan dari umat, yang disebut Salafus Shalihin. (Buya HAMKA, 1001 Soal Kehidupan, Hal. 305, Penerbit Gema Insani, Cet.1, 2016). AL-MAWAA'IZH (Disiarkan dalam Kongres Nahdlatul Ulama ke-XI di Banjarmasin 1935). Wahai kaum … Lanjutkan membaca BID’AH, KAFIR, SESAT, DIMURKAI DAN PUNCAK SEGALA DOSA

MUSUH-MUSUH ALLAH DAN AYAH BUNDA RASULULLAH SAW.

"Ya Rabbi, Ya Tuhanku, Yang Maha Pengasih dan Penyayang! Bahwasanya di bawah lindungan Ka'bah, rumah Engkau yang suci dan terpilih ini, saya menadahkan tangan memohon karunia. Kepada siapakah saya akan pergi memohon ampun, kalau bukan kepada Engkau, ya Tuhan! Tidak ada seutas tali pun tempat saya bergantung lain daripada tali Engkau, tidak ada satu pintu … Lanjutkan membaca MUSUH-MUSUH ALLAH DAN AYAH BUNDA RASULULLAH SAW.

DUA SAYAP (SYUKUR DAN SABAR)

"Wahai jiwa yang telah mencapai ketenteraman. Kembalilah kepada Tuhanmu dalam keadaan ridha dan diridhai. Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku. Dan masuklah ke dalam surga-Ku." (al-Fajr: 27-30). Jiwa inilah yang mempunyai dua sayap. Sayap pertama syukur ketika mendapat kekayaan, bukan mendabik (menepuk) dada. Dan sabar ketika rezeki hanya sekadar lepas makan, bukan mengeluh. Yang keduanya … Lanjutkan membaca DUA SAYAP (SYUKUR DAN SABAR)

BUYA HAMKA TENTANG BID’AH DAN PUNCAK SEGALA DOSA

SURAH AL-FAATIHAH (PEMBUKAAN) "... bukan (jalan) orang-orang yang telah dimurkai atas mereka dan bukan jalan orang-orang yang sesat." (al-Faatihah: 7). Ketiga: Orang yang sampai kepada mereka dakwah. Dan, mereka akui dakwah itu, tetapi tidak mereka pergunakan akal buat berpikir dan menyelidiki dari pokoknya, mereka berpegang teguh juga pada hawa nafsu atau kebiasaan lama, atau menambah-nambah. … Lanjutkan membaca BUYA HAMKA TENTANG BID’AH DAN PUNCAK SEGALA DOSA

BUYA HAMKA TENTANG KOMANDO JIHAD DAN BERJUANG PADA JALAN ALLAH

ISLAM: REVOLUSI DAN IDEOLOGI PENDAHULUAN "Ketuhanan Yang Maha Esa" bukanlah semata-mata berisi ketakutan (khauf) atas murka-Nya, bahkan ia mengandung harapan (raja') atas hidayah-Nya. Bukan pula semata-mata mengandung kecemasan (rahaban) atas siksa-Nya, bahkan mengandung pula akan kerinduan (raghaban) atas pimpinan-Nya. Hidup yang berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa ialah hidup yang penuh dengan cinta. Sebab itu … Lanjutkan membaca BUYA HAMKA TENTANG KOMANDO JIHAD DAN BERJUANG PADA JALAN ALLAH

BUYA HAMKA TENTANG TAUHID DAN KHILAFAH

DOSA YANG LEBIH BESAR DARI DOSA SYIRIK [4] Mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui (berbicara tentang Allah tanpa ilmu). (Al A’raf: 33) Ibnul Qayyim rahimahullah berkata menjelaskan ayat ini, “... Lalu terakhir Allah menyebutkan dosa yang lebih besar dari itu semua yaitu berbicara tentang Allah tanpa ilmu. Larangan berbicara tentang Allah tanpa ilmu … Lanjutkan membaca BUYA HAMKA TENTANG TAUHID DAN KHILAFAH

BUYA HAMKA TENTANG AURAT (RINGKASAN)

-WASPADAI 'HADITS' PALSU/BATIL/MUNKAR: Rambut = digantung di Neraka dsb. PUNCAK SEGALA DOSA "Maka siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat-buat kedustaan atas nama Allah atau mendustakan ayat-ayat-Nya?" (al-A'raaf: 37). Keduanya ini adalah puncak-puncak kezaliman yang tidak dapat dimaafkan. KEKAL DALAM NERAKA Maka, mereka inilah yang telah disebutkan Allah dalam ayat 18 bahwa mereka bersama … Lanjutkan membaca BUYA HAMKA TENTANG AURAT (RINGKASAN)